Kamis, 14 April 2011

Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dimulai dari adanya gerakan-gerakan separatis yang bermunculan dari berbagai wilayah NKRI ini yang ingin memerdekakan wilayahnya masing-masing. Sementara itu pemerintah masih belum bisa mengambil tindakan tegas kepada pelaku yang mengganggu pertahanan dan keamanan Nasional.

Semenjak Negara ini merdeka pada 17 Agustus 1945 hingga sekarang menunjukkan dinamika yang cukup tinggi. Selama kurun waktu lebih dari 60 tahun penyelenggaraan pemerintahan negara ternyata masih diwarnai banyak kemelut politik, termasuk berbagai gangguan keamanan yang sangat mengganggu stabilitas nasional.

Bila keadaan bangsa ini dibiarkan terus larut kedalam situasi sebagaimana gambaran diatas, serta tanpa upaya nyata untuk segera mengatasinya, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menjadi semakin rapuh.

Sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab terhadap nasib bangsa saat ini penulisan ilmiah seperti ini juga berpengaruh. Karena di dalamnya terdapat berbagai aspek-aspek yang berpengaruh terhadap pertahanan dan keamanan Nasional.

1.2 Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Penulisan ilmiah ini disusun dengan maksud memberikan gambaran aktual tentang perkembangan situasi dan kondisi pertahanan dan keamanan. Sehingga menguatkan kesatuan dan persatuan bangsa yang saat ini sudah mulai memudar. Agar, bisa berhasil untuk menata kembali perikehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Tujuan

Penulisan ilmiah ini diharapkan menjadi acuan di dalam peningkatan kesatuan dan persatuan dalam masyarakat, memberikan inspirasi-inspirasi tentang penyelenggaraan pemantapan nilainilai kebangsaan, sehingga proses perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dan pengembangannya berjalan lancar, efisien dan efektif.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penulisan ilmiah ini adalah seluruh aspek yang bersangkutan terhadap pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu juga mencakup aspek-aspek pendukung kesatuan dan persatuan Negara ini.

Sedangkan selain dari aspek-aspek tersebut penulisan ilmiah tidak memberikan ruang lingkup. Maka dari itu, sebagian aspek-aspek ini menjadi hal yang khusus di dalam penulisan ini.

BAB II
Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara

2.1 Aspek Ideologi

Dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Ketahanan ini diartikan mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

A. Macam-macam Ideologi:

a. Ideologi Dunia

1. Liberalisme(Individualisme)

Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski

2. Komunis (Class Theory)

Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau memepertahankan komunisme.


3. Paham Agama

Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

b. Ideologi Pancasila

Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.

Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan sebagai berikut:

1. Pengamalan pancasila secara obyektif dan subyektif

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan negara Republik Indonesia

3. Pendidikan moral Pancasila

4. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep Wawasan Nusantara bersumber dari Pancasila

2.2 Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan politik bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan kehidupan politik bangsa dan Negara Republik Indonesia berdasar Pancasila dan UUD 1945.

Upaya mewujudkan ketahanan pada aspek politik sebagai berikut:

a. Politik Dalam Negeri

1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hokum

2. Mekanisme politik yang memungkinakan adanya perbedaan pendapat

3. Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat

b. Politik Luar Negeri

1. Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

interansional di berbagai bidang

2. Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam

rangka meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar Negara

3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan

dengan pembenahan sistem pendidikan, pelatihan dan penyuluhan

4. Perjuangan bangsa Indonesia yang menyakut kepentingan Nasional

Politik Luar Negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bebas dan aktif. Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.

Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45 ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

Ketahanan pada aspek politik luar negeri = meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan

2.3 Aspek Ekonomi

Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pencapaian tingkat ketahanan ekonomi memerlukan pembinaan sebagai berikut:

1. Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Nusantara melalui eknomi kerakyatan

2. Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopoli ekonomi

3. Pembangunan ekonomi merupakan usaha bersama atas asas kekeluargaan

4. Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasilnya dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian pembangunan antarwilayah dan antar sektor.

2.4 Aspek Sosial Budaya

Sosial Budaya terdiri dari dua kata dimana pada masing-masing kata tersebut mempunyai arti, Sosial adalah Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sedangkan Budaya yaitu sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.

Kebudayaan diciptakan oleh faktor manusia, lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing.

Kebudayaan nasional merupakan hasil akulturasi dari budaya-budaya daerah atau budaya asing yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa Indonesia. Akulturasi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya.

Kebudayaan Nasional sendiri merupakan identitas yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :

1. Religius

2. Kekeluargaan

3. Hidup serba selaras

4. Kerakyatan

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan sosial budaya warga negara Indonesia perlu:

1. Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarkat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju, dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

2.5 Aspek Pertahanan Keamanan

Ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi segala tantangan dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:

1. Struktur kekuatan

2. Tingkat kemampuan

3. Gelar kekuatan

Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap warga negara Indonesia perlu:

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta pencapaian tujuan nasional.

2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasam diatas dapat di simppulkan bahwa wawasan Nusantara merupakan cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.

Hal ini tidak terlepas dari konsep-konsep yang merupakan ketahanan Nasional. Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:

A. Aspek alamiah (Statis)

1. Geografi

2. Kependudukan
3. Sumber kekayaan alam

B. Aspek sosial (Dinamis)

1. Aspek Ideologi

2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial budaya
5. Aspek Ketahanan keamanan

3.2 Saran

Pertahanan dan keamanan Nasional yang semakin mendapat tantang oleh era globalisasi saat ini sangat pelu di waspadai oleh seluruh warga Negara. Maka dari itu perlunya sosialisasi terhadap masyarakat agar kembali mempererat kesatuan dan persatuan. Hal ini dapat menjawab tantangan yang di berikan dunia pada saat era globalisasi seperti saat ini.

Daftar Pustaka

Lembaga ketahanan nasional republik Indonesia, “Naskah Akademik Pedoman

Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan”, Jakarta, 2009

Malik, Moesadin, Ir.,M.Si, “Pendidikan Kewarganegaraan”, Jakarta, 2009

S.Sumarsono, H.Hamdan Manysur, Tjiptadi, H.An.Sobana, “Pendidikan

Kewarganegaraan”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005

http://albarsany.wordpress.com/2009/11/12/wawasan-nusantara/

http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/ketahanan-nasional.html


di edit oleh

murni masida purba

26209479

2EB04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar