Rabu, 14 April 2010

mari kita semangatkan Hari Pentakosta


KHOTBAH MINGGU PENTAKOSTA

11 Mei 2008

Bilangan 11:24–29

(PESTA SENDING DISTRIK)

Saudara-saudara seiman dalam Yesus Kristus, Tuhan kita!

Setiap orang percaya mengakui bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang rahmani. Memang, sungguh tidak terukur besarnya anugerah dan karunia Tuhan yang DIA limpahkan kepada kita oleh KUASA dan KASIHNYA. Salah satu anugerahNya yang paling besar dan mulia bagi orang percaya adalah Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama, Allah memberi ROHNYA kepada orang-orang yang DIA pilih dan DIA urapi untuk tugas tertentu. Tetapi setelah Tuhan Jesus melakukan PENDAMAIAN Allah dengan manusia, setelah kita dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus, setelah kita diselamatkan dari maut oleh kematianNya, setelah kita diangkat menjadi anakNya, Roh Kudus diberikan bukan hanya kepada orang-orang tertentu, tetapi Roh Kudus dicurahkan kepada setiap orang.percaya, sebagaimana yang terjadi dalam Kis. 2. Allah telah menggenapi apa yang dicita-citakan hambaNya Musa, apa yang telah dinubuatkan Musa: Agar seluruh umat Tuhan menerima Roh Tuhan. Hendaknya semua orang percaya memperoleh pencurahan Roh Kudus. Itulah yang dilakukan Allah melalui karya penyelamatan Tuhan Yesus. Itulah yang menjadi inti sukacita kita; itulah yang kita rayakan dalam Minggu Pentakosta, Minggu pencurahan Roh Kudus. Mengapa?

  1. Oleh Roh Kudus kita percaya kepada Tuhan Yesus. Dalam I Kor. 12:3, Paulus berkata: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengaku “Yesus adalah Tuhan” selain oleh Roh Kudus”. Pikiran atau logika manusia tidak mampu memahami pekerjaan Allah dalam Yesus Kristus. Bagaimana mungkin otak manusia dapat mencerna Allah lahir menjadi manusia. Bagaimana mungkin otak manusia dapat memahami bahwa Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Allah dan manusia dalam waktu yang sama. Bagaimana mungkin otak manusia yang kecil itu memahami pekerjaan Allah yang agung itu, atau memahami diri Allah yang menciptakan dan menguasai semesta alam? Namun semuanya itu adalah KEBENARAN yang dapat dipahami dan diterima HANYA melalui iman yang ditumbuhkan Roh Kudus. Roh Kuduslah yang bekerja dalam hati, batin, dan pikiran manusia sehingga manusia dapat memahami dan menerima Allah dan pekerjaanNya. Semua yang dilakukan Musa untuk membebaskan umat Tuhan dari Mesir adalah karya yang di luar pikiran manusia. Semua yang dia lakukan memimpin umat Tuhan berjalan melintasi padang gurun, tidak dapat dicerna rasio manusia. Tetapi Musa dapat melakukan itu semua oleh Roh Allah yang bekerja dalam dirinya. Begitu besar kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam diri orang percaya dan oleh kuasaNyalah kita mampu memahami karya besar Allah, khususnya yang DIA lakukan dalam Yesus Kristus. Oleh Roh Kudus kita percaya kepada Yesus dan kita menjadi muridNya.
  2. Oleh kuasa Roh Kudus orang percaya dimampukan berdoa dan beribadah kepada Tuhan. Roh Allah yang diam dalam diri Musa mengajar dia agar selalu berseru, berdoa kepada Tuhan bila menghadapi kesulitan dalam memimpin bangsa Tuhan. Beribadah kepada Allah, itulah hidup Musa. Kehidupan seperti itulah yang ditumbuhkan Roh Kudus dalam diri setiap orang percaya. Firman Tuhan meminta agar kita berdoa, beribadah dalam Roh dan Kebenaran (Yoh. 4:26). Doa dan ibadah bukan produk pikiran, tetapi buah pekerjaan Roh Kudus dalam diri kita. Roh Kudus selalu bekerja dalam pikiran yang sadar dan jernih. Roh Kudus tidak pernah membawa manusia kepada ketidaksadaran atau menjadi kesurupan. Rasul Paulus berkata dalam I Kor. 14:15: “Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku”. Roh Kudus jugalah yang menguduskan dan menyempurnakan doa kita. Dalam Roma 8:26 dikatakan: “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”.
  3. Roh Kudus memampukan kita bersaksi. Setelah Musa memilih 70 orang untuk membantu dia memimpin dan melayani umat Tuhan, Allah mengaruniakan RohNya kepada mereka sehingga mereka bernubuat. Roh Tuhan menjadikan mereka mulut Allah untuk mengucapkan Firman Allah.

    Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, Dia memerintahkan murid-muridNya agar mereka jangan meninggalkan Yerusalem sebelum Roh Kudus datang. Memang sebelum Roh Kudus datang, murid-murid penuh ketakutan. Mulut mereka tidak mampu berkata-kata. Yesus yang bangkit itu telah menampakkan diri kepada sebahagian dari mereka, tetapi mereka belum percaya dan masih takut. Mereka berkumpul dalam rasa takut. Yesus menampakkan diri kepada mereka waktu mereka berkumpul, tetapi mereka tetap ketakutan; mereka tidak punya kekuatan membuka mulut untuk mewartakan Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Tetapi, setelah Roh Kudus turun atas mereka, mereka langsung berangkat dengan penuh keberanian memberitakan Yesus yang telah bangkit itu. Dengan kedatangan Roh Kudus, ketakutan hilang laksana tertiup angin. Hati mereka dikuatkan, kaki mereka diteguhkan, mulut mereka terbuka membawa Berita Kesukaan itu. Bahkan tanpa rasa takut mereka berkata: “Kami harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia”.

  1. Roh Kudus yang mengaruniakan kepada orang percaya: KEKUATAN dan KUASA SORGAWI. Karunia inilah salah satu yang sungguh nyata dalam hidup Musa. Kalau Musa hidup pada masa kini, dia akan disebut orang “sakti mandraguna”. Sesungguhnya, Roh Allah-lah yang bekerja dalam dirinya. Semua mujizat yang dia perbuat di Mesir, dan semua karya besar yang dia lakukan, adalah oleh kuasa Roh Kudus. Sebagian dari yang dia miliki, Allah berikan kepada ke-70 orang yang dia pilih, sehingga mereka punya kekuatan dan kuasa melakukan pekerjaaan yang Tuhan embankan kepada mereka. Kekuatan dan kuasa seperti itulah yang dijanjikan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. DIA mengutus Roh Kudus untuk memberi kekuatan (dynamis) dan kuasa (Eksousia) kepada murid-muridNya. Kekuatan dan kuasa seperti itu juga yang akan diberikan Roh Kudus kepada kita, agar kita mampu bersaksi dan mewartakan Injil ke dunia ini. Dia memberi kekuatan yang bekerja dalam diri orang percaya sehingga mampu bekerja, berbicara, berkarya. Dia memberi kepada kita kuasa agar seperti DIA perwartaaan kita, kesaksian kita punya kuasa.
  2. Oleh Roh Kudus, Allah memberi kepada kita “Karunia Roh”. Karunia roh itu sangat beragam: ada karunia memberi, karunia menyembuhkan, karunia bernubuat, karunia mengajar, karunia bahasa roh; bahkan ada karunia dalam bentuk “tohonan”. Kepada ke-70 orang pilihan Musa diberi karunia nubuat. Roh Kudus memberi karunia Roh sesuai dengan kehendakNya (I Kor. 12:11). Dalam gereja-gereja abad pertama, dan pemahaman itu ada hingga sekarang, memahami bila seseorang menerima karunia Roh maka dia akan memiliki tingkat kerohanian yang lebih tinggi dari orang yang tidak menerima. Mereka berpendapat bahwa karunia Roh itu berguna bagi yang menerimanya. Padahal, tujuan karunia Roh bukan seperti itu. Allah memberi karunia Roh agar kita bisa hidup sebagai anggota tubuh Kristus. Melalui karunia Roh, orang percaya dimampukan melayani Allah dan sesama manusia. Agar orang percaya menjadi berguna bagi Allah dan sesamanya.
  3. Melalui Roh Kudus, kita orang percaya memperoleh “Buah Roh”. Rasul Paulus menyebut dalam Gal. 5:22–23: “Tetapi buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”. Semua buah roh itu adalah karunia besar; tetapi KASIH adalah buah roh yang terbesar (I Kor. 13:13). KASIH adalah inti semua Firman Allah (Mat. 22:40). KASIH bukan hanya sifat Allah tetapi Allah sendiri (I Yoh. 4:16). KASIH lebih utama dari semua karunia roh (I Kor. 13:13). Sangat nyata dalam hidup Musa bahwa Roh Allah menumbuhkan dalam dirinya KASIH kepada umat Tuhan. Berulangkali dia membela umat itu terhadap Allah. Sering dia bergumul dalam kesulitan melayani umat itu. Bahkan dia terkadang merasa putus asa. Tetapi kasih yang ditumbuhkan Roh Allah memampukan dia mengasihi umat itu melebihi dirinya sendiri. Dia sudah sempat berujar bahwa dia tidak mampu lagi bertanggungjawab atas umat itu, seorang diri. Allah memerintahkan agar dia memilih 70 orang agar mereka bekerjasama, bahu membahu, dan oleh Roh Allah mereka mampu memangku bangsa itu. KASIH oleh Roh Allah memampukan dia melakukan pekerjaan Tuhan.

Saudara-saudara seiman!

Sungguh indah kehidupan yang penuh Roh Kudus. Dia memampukan kita hidup dalam Yesus Kristus; Dia memampukan kita berpegang teguh dalam iman kepadaNya. Dalam Roh Kudus kita dijadikan hidup dalam doa dan ibadah. Dalam Roh Kudus kita tidak akan berhenti bersaksi tentang Tuhan kita. Berita kesukaan, Injil akan selalu menyala-nyala dalam hati kita sehingga hati kita diteguhkan, kaki kita dikuatkan, dan mulut kita dibukakan untuk memberitakan Injil. Kita tidak akan kekurangan karunia Roh, bahkan karunia Roh akan melimpah-limpah sehingga kita menjadi berguna bagi Allah dan sesama kita. Oleh Roh Kudus, Allah diam dalam diri kita karena tubuh kita telah menjadi BAIT Roh Kudus. Kasih Allah akan menguasai kita. Tahun Marturia akan berjalan dan terlaksana dengan optimal oleh semua anggota jemaat dan “Partohonan”. Roh Kudus akan memampukan kita saling memahami sehingga bisa bekerjasama dan sama-sama bekerja. Kalau kita penuh Roh Kudus, kita menjadi layak untuk digunakan Roh itu sesuai dengan kehendak Allah. Dalam Roh Kudus, kita menjadi alat di tangan Tuhan untuk ikut aktif melaksanakan TAHUN MARTURIA.

pendapat saya

apakah kita sebagai kaum muda sudah dapat menerima Tuhan dengan sungguh-sungguh?

apakah kita masih tetap dalam kebiasaan lama kita???

dimana kreaifitas kita sebagai anak muda yang telah dipilih Tuhan????

semoga Roh Kudus benar-benar bekerja dalam hidup kita.

SELAMAT PENTAKOSTA!

AMIN.